Ceritane Inyong

Tulisan ini tadinya ada di site anazkia. Tapi, ndilalah kok aku ndak nyaman berbagi cerita ini ke semua orang. Aku pindah ke sini aja... Maaf buat teman2 yang dah baca... Merayakan kemenangan piala AFF, kerajaan Malaysia besok memberikan cuti nasional seluruh negeri tanpa terkecuali. Pagi tadi, aku mengetahui dari berita TV3. Dan hari ini, aku mengunjungi shelter KBRI. Bertemu dengan para tenaga kerja wanita yang memiliki masalah dan sedang menunggu proses penyelesaian di sana. Sesiang tadi, aku terpaksa menyembunyikan bulir-bulir air mata, menyaksikan berbagai cerita duka. Meskipun sesekali, ia jatuh juga... Betapa bersyukur dan baiknya nasibku di negara orang. Terimakasih ya Allah... Kedatanganku ke sana, dibarengi dengan kedatangan beberapa ibu-ibu dari PWIP (Persatuan Wanita Indonesia dan Pendidikan) Siang tadi, di sana diadakan nobar Garuda di Dadaku. Sebuah film yang mengajarkan tentang arti semangat, perjuangan juga kerja keras untuk menggapai cita-cita... Pemutara

Aku mengenalinya di multiply. Enath siapa yang meng-add duluan, tapi sepertinya adalah dia. Dengan HS anak-anak Palestina. Awalnya aku juga tidak begitu akrab. Tapi aku sering melihatnya pada setiap postingan-postinganku. Sampe-sampe aku heran. Dan pada akhirnya, aku tahu serta mengenalinya... Beberapa kali, aku sempat mengirim pesan melalui PM di inbox, dari situ, aku jadi tahu siapa dia. terimakasih atas uluran persaudaraannya, teman Maaf, aku tidak bisa menulis sepertimu, yang kritis juga penuh analisis. Di sini hanya ada catatan-catatan duduls... Bianglala hati, semoga senantiasa menjadi teman untuk saling mengingatkan dalam hal kebaikan. Insya Allah... Terimakasih, sudah kembali meneliti blogku secara keseluruhan. Ini adalah multiply pertama yang aku buat. Ini adalah HS bianglala hati :)

"Budhe, saya ingin jadi penulis" Begitulah luahku, ketika kecil saat membantu tetangga sebelahku mencuci bajunya di sungai. Aku memanggilnya Budhe, yang sudah kuanggap seperti Budhe sendiri. Puluhan tahun lalu, kalimat itu pun beberapa kali bertengger di buku-buku diari atau sekedar coretan-coretan kecil tak berarti, "menjadi penulis"  Ah, ternyata menjadi penulis bukan hanya keinginan belaka, keinginan saja tidak cukup. Ada kerja keras yang harus dilakukan. Tetap menulis, menulis dan menulis.  Karena menulis adalah menulis, menulis adalah menulis dan menulis adalah menulis... Tapi, kenapa di saat keinginan dan kemudahan aku dapatkan, aku tak juga melangkah..??   Bismillah... ya Allah, mudahkanlah langkahku...

Sesekali, aku dilanda perasaan ini. Perasaan jauh dari semuanya...   susah ceritanya.. Ya Allah... semoga aku tidak berlama2 dengan perasaan ini. Mudahkanlah jalan untuk hamba, beri hamba kelapangan hati dan keluasan fikiran... :((