Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2009

Potret TKW Indonesia Di Malaysia

Gambar
Sabtu lalu, saya keluar rumah. Lama memerap diri dengan alasan kesibukan, lama juga aku tidak kemana-mana. hampir sebulan bt abis asli. Sebenernya, aku mau keluar hari sabtu pagi tapi, ka Huaida ada kursus yah, terpaksa deh gak ikut kajian pagi di Sungay Way. padahal dah lama gak ikut kajian... adoiiii.... gak ada ide. tuluuunngggg... opo meneh tho...??? alah mangantuak aden... lalo...lalo... to be continue.. esok insya Allah....

Karakter Tokoh

                                 Umurnya, belum genap enam tahun. Tapi, terkadang ia lebih dewasa berbanding teman sebayanya. Ia begitu matang, tidak jarang kami memanggilnya dengan sebutan Emak Nenek. Karena kata-katanya terkadang seperti orang tua, mengatur dan menyuruh atau kadang sekedar memprotes. Namanya Arwa, dia cucu majikan saya. Anak kedua dari tiga bersaudara ini cukup pemberani, bahkan lebih berani dari abangnya. Bahkan sering abangnya menangis ketika Arwa tidak mau menemaninya naik atas saat mengambil buku atau baju. Juga begitu paham saat adiknya meminta semua yang dia pegang ataupun dia miliki. Meskipun sesekali dengan wajah cemberut dan merungut. Dibandingkan sepupu sebayanya,  Arwa lebih bersikap dewasa. Tidak begitu manja dengan orang tuanya. Aku suka dengannya, aku juga sayang sama dia. Dulu, aku beranggapan Arwa tidak begitu bijak. Dia hanya pintar ESQ tapi, ISQ nya lemah. Soalnya kalau di ajarin hafal atau itung-itungan dia telat bisanya berbanding Nabi

Sedih Melihat Nasib TKW

Gambar
Kalau tidak membuka tv-tv atau koran Indonesia jarang sekali aku melihat dan mengetahui penganiayaan tenaga kerja yang ada di Malaysia khususnya pembantu rumah tangga . Di sini, biasanya yang sering ada berita tentang TKW biasanya di harian metro Tapi, aku tidak selalu membacanya. Selain kesibukan, di rumah juga memang jarang beli metro. Kalau di Indonesia, biasanya aku sering membuka SCTV. Di situ, sering sekali memaparkan nasib para TKW. Tak jarang temen-temen aku yang sering nanya, "kamu gak kaya yang di tv-tv itu khan..???" Aku jawab aja, "Alhamdulilah majikanku baik." Kadang, mikir juga, gimana biar para TKW di Malaysia nih pada bersatu padu, pada ngumpul pada tuker informasi gitu. Khususnya para pembantu rumah tangga aku ada ide ga yah...??? sapa ada ide, woro...woro...woro... tolong kasih tahu aku

Pembantu terbelakang, Pembantu di Belakang

Gambar
Kalau aku fakir-fikir, kayaknya pembantu itu terbelakang yah…?? Bagaimana tidak, setiap kali aku keluar rumah untuk mengikuti acara tertentu ketika aku menyebutkan aku seorang pembantu mereka pasti akan terkejut. “Ko boleh keluar-keluar sih?.” Jadi, kayaknya, pembantu itu wajib di dapur, tidak boleh keluar-keluar. Dan kalau ku fakir lebih dalam lagi, di lihat dari sebab-sebab apa dan kenapa pembantu rumah tangga seolah-olah terbelakang adalah bagaimana penempatan pembantu itu bermula ketika ia di rumah majikannya. Mengingat lagi kebelakang, sewaktu awal-awal aku jadi pembantu. Sepertinya, setiap pembantu, kamarnya di belakang . Berdekatan dengan dapur dan sumur. Dan, hampir semua seperti itu. Kalau penempatan saja sudah di belakang, apa pemikiran pun harus terbelakang juga? Pertama kali aku bekerja sebagai pembantu di Tangerang, di sebuah Perumahan. Kamar aku di tengah-tengan antara dapur dan kamar mandi. Kemudian, ketika Aku bekerja di pamulang kamarnya di atas sendiria

Aufa Tercekik

Gambar
Aufa semakin besar, semakin aktif. Lebih aktif dari abang dan kakanya juga, Nabila dengan Arif. Aku kadang cukup kewalahan juga kesel pun ada. Apalagi, kalau dia di ajak keluar huuuu bt banget asli harus kejar sana kejar sini, tangkap sana jatuh sini pokoke, ngebetin deh.. Sewaktu jenguk ka Mona di Rumah sakit, bukan main exited dia, kayak orang gak pernah keluar rumah lari-lari dalam bilik. Untung aja biliknya besar dan sendirian. Kalau enggak, wah, pesakit lain, bakalan kecoh tuh... . yang paling bikin bete, dia terguling-guling di atas lantai, bukan nangis atau ngambek tapi, sengaja main-mainan. Jakun binti katro, kayak orang gak pernah ketemu lanti bersih hiiii . Dah di larang pun dia buat semula. Nah, kita khan belum makan tuh, so belilah apa aja yang ada di kedai bawah. Dateng aja ke kamar ka Mona, langsung bantai makan, ih, asli malu-maluin banget githu lho, kayak orang kelaparan (emang lapar juga sebenernya) Time kita makan, dia pun sibuk makan. Apalagi, dah mak