MrJazsohanisharma

[J50K] #SerialTwitter [Kampus Hijau]

Kampus Hijau, begitulah mahasiswa menyebutnya. Universitas Kehidupan, yang berada di Jalan Ijo itu terletak tak jauh dari sebuah perkampungan. Terdengar unik, bukan? Ketika sebuah kampus berada di sekitar perkampungan warga? Tapi itulah kenyataannya, sebuah kampus swasta yang didirikan oleh saudagar kaya dari tanah Riau, Pak Attaya. Beliau mendirikan kampus berkonsepkan alam. Katanya, kampus hijau yang berkonsepkan alam itu harus dekat dengan perkampungan, meski ia lebih menjorok ke dalam. Kesannya jauh dari peradaban dan kota, tapi kalau kita masuk ke dalamnya barulah melihat perbedaannya.

Karena berkonsepkan alam, kampus ini lain dari yang lain. Kalau dalam kampus kebanyakan ada ruang-ruang kelas yang tertutup di kampus hijau ini ruang kelas dibuat secara terbuka, hanya ada pendopo saja. Tak ada kursi, seperti kebanyakannya, hanya ada  meja yang berjejer. Kesannya kok kayak di rumah makan lesehan aja, yah? Pemilik kampus menginginkan konsep yang bernuansakan alam, maka tak heran ketika datang ke kampus ini kita seolah diajak ke hutan. Ada gemericik air, juga bebas kita temukan dan dengar suara burung yang berkicau. Di samping kiri kanan pendopo, ada sebagian tempat yang di bagian bawahnya ada kolam ikan yang berisi aneka rupa warna ikan mas. 


Tapi ada juga ruang yang tertutup, beberapa laboratorium dan perpustakaan juga kantor para dosen tentu saja. Kantin di kampus tersebut juga kayak rumah makan lesehan pinggir jalan yang ada di Jogja itu, pokoknya, di kampus hijau ini kita bisa dengan mudah lesehan dan ndlosor di mana saja. Dan yang paling ajib ketika jaringan internet bisa ditemukan di manapun kita duduk. Jadi, nggak usah heran kalau kita sering ngelihat para mahasiswa yang sedang berkumpul, tertawa-tawa, bercanda terus banyak juga yang cengar-cengir sendiri di depan laptopnya.

Kalau kampusnya unik, apa kita juga menemukan mahasiswa yang antik-antik dan nyentrik? Hmmm.. entahlah. Tapi kita bisa kenalan dengan mereka, mahasiswa Universitas Kehidupan yang datangnya dari beberapa kota.

Daffana, cewek betawi asli, rada-rada tomboy, suka warna merah. Penampilannya sederhana, orangnya cuek banget. Tapi ada yang luar biasa dari dirinya, Daffana, penggila motor dan pengaggum berat Valentino Rossi. Makanya gak heran, kalau kita ke rumahnya, terus nongkrong di kamarnya dinding cat kamarnya itu udah nggak kelihatan lagi. Penuh dengan poster Valentino, juga dengan motor andalannya. Karena penggila motor juga, Daffana nekat membawa motor ke kampusnya. Padahal, pihak kampus sudah menyediakan sepeda yang bisa digunakan dari kosan ke kampus yang tak begitu jauh. Kalau diingetin, Daffana bakalan cuek bebek, "Gilingan, motor-motor gue, suka-suka gue dong!"

Helmi, perawakannya mirip-mirip sama Maztrie, kurus githu. Cowok Tegal, yang selalu bangga dengan bahasa ngapaknya. Meskipun kurus, Helmi ini makannya banyak, kadang heran juga, kenapa dia makan banyak, tapi nggak gemuk-gemuk? Selera makannya yang tinggi tapi dengan hasil berbanding terbalik itu membuat iri beberapa teman-teman ceweknya. Helmi nggak suka minum susu, pokoknya, dia antipati sama minuman atau bahan makanan yang ada susunya. Kalau sengaja termakan atau terminum bahan-bahan yang mengandungi susu, pasti akan hoek-hoek sembarangan. Owh ya, ada satu andalan dan ciri khas Helmi, dia ini suka banget foto di deket pohon pisang, jadi temen-temennya njulukin dia "Penjaga pohon pisang." Dapet julukan kayak githu, Helmi asyik-asyik aja, kata dia "Inyong ora pa-pa, cuek bae. Sing penting pede." Tuh, kan, meskipun sudah tinggal di kota, Helmi tetep bangga dengan bahasanya.

Dessy, hmmm.. susah sekali mendeskripsikan cewek mungil ini. Yah, dia memang mungil, tapi nggak centil. Kalau cowoknya ada Joddie yang nggak banyak omong, Dessy juga hampir serupa. Penggila Khairil Anwar, pecinta puisi, penggemar setia Rumi. Dessy ini akrab sama Ajeng, soale sesama pecinta puisi githu. Jadi kloplah kalau mereka dah nongkrong bareng. Yang lain, langsung nggak kelihatan deh...

Annosmile, dijuluki preman kampus sama temen-temennya. Padahal, nggak preman-preman amat sih, cuma penampilannya itu yang kadang bikin kita ngekek. Dia demen banget pake kacamata item. Suka pake aksesoris yang aneh-aneh, gabung sama group band di kampusnya. Pake celananya,ala-ala artis 80an gitu, yang bisa nyapu tanah. Suka banget mengacungkan tangannya dnegan semangat yang membara, "Metalll!" nah, mungkin itu juga yang membuat temen-temennya menjuluki preman kampus hihii.. tapi suer, anaknya baik, suka menabung dan sesekali sombong kalau kita sombongin :D

Eka Situmorang, cewek Medan, tapi lebih kelihatan jawa. Soale dia kan lahir di jawa dan besar juga di jawa. Ngomong jawanya medok, pokoke, dia ini njawa banget deh berbanding gadis jawa (di kampusnya githu). Penggemar barbie, menyukai warna pink dan segala sesuatu yang berhubungan dengan barbie. Tas ke kampus aja warna pink, doh pokoknya pinky bangetlah. Eka akrab banget sama Anno, sahabatan. Jadi kalau di kampus, di mana ada Anno, di situ ada Eka.Kadang Eka sering diledek temen-temennya, orang Medan kok lebih sering ngomong Jawa. Ringan Eka menjawab, "Ya ora opo-opo, wong aku yo lahir di jowo"

Ranny, berasal dari Manado cita-cita menjadi artis, tapi kesasar kuliah di kampus hijau. Awalnya dia  sempet bete, karena ngerasa di taro di "hutan" Lama-lama, dia ini yang paling jatuh cinta setengah mati ama kampus hijau. Selain alamnya, kelasnya, suasananya juga ada seseorang yang menarik kantongnya. Eh, menarik perhatiannya ndink. Siapakah cowok itu? Kita tunggu di serial berikutnya huehehe...

Selain mereka berenam, ada juga sembilan orang lainnya yang sudah dituliskan di sini

Ngomongin kampus hijau, ngomongin mahasiswanya, nggak lengkap kalau nggak ngebahas kantin yang ada di kampus hijau. Kantin kampus hijau dikelola oleh sepasang suami istri, Pak Erick dan Bu Dina. Tapi mahasiswa lebih familiar memanggilnya Mak Dina Mang Erick. Di tangan mereka, kantin ini dikemas sedemikian rupa, biar mahasiswa betah berlama-lama. Makanan yang enak, suasana yang asyik menjadikan banyak mahasiswa yang betah berlama-lama. Jangan dikira makanan di kantin ini mahal-mahal harganya, pokoknya harga dijamin kantong mahasiswa deh. pas banget. Mak Dina dan Mang Erick pengusaha kantin yang sukses, karena selain berniaga di kantin kampus hijau, usahanya juga merambah di dunia maya. Yah, mereka berdua memanfaatkan kecanggihan tekhnologi untuk kemajuan bisnisnya. Dibantu dengan lima orang karyawannya, Mak Dina dan Mang Erick mengembangkan bisnis frozeen food.

Mak Dina dan Mang Erick, mempunyai seorang anak perempuan yang kuliahnya di Malaysia. Namanya Raya, anaknya manis, tapi cerewetnya nggak ketulungan. Padahal untuk kategori emak-emak, Mak Dina itu nggak begitu cerewet (meskipun banyak terdengar desas-desus kalau Mak Dina ini orangnya kadang galak) Mang Erick juga nggak cerewet. Entah keturunan dari mana, si Raya itu kok yah cerewetnya naudzubilah :D

***

Siang itu, di salah satu pendopo kelas

"Dosen jadi datang, nggak, sih?" Else dengan penampilan merahnya hari ini mengibas-ngibaskan tangannya karena cuaca yang terik. Yah, hari ini ia memakai kerudung merah, baju berwarna merah, celana panjang hitam dan sendal juga berwarna merah. Tak ketinggalan, tasnya pun berwarna merah.

"Nanya ama siapa, loe, El?" Daffana melirik penampilan Else keki. Soale tumben-tumbenan ada yang nyaingin penampilannya hari itu.

"Nanya sama anginnn," Else menjawab sebal. Dia tahu dari tampang wajahnya, sepertinya Daffana hari ini tak berapa menyukainya. "Tidak seperti biasanya batin Else." Ia kembali memikir-mikirkan...

"Udah sejam nunggu, sepertinya dosen nggak masuk, nih. Nggak ada kabar lagi. Kita ke kantin aja, yuk?" Helmi mendadak mengeluarkan ide briliant. Jiyah, ke kantin kok ide briliant, ini sih emang hobinya dia aja.

"Yah, elo, ke kantin mulu. Lihat nih, gue udah endut. nanti nggak matching lagi kalau pake baju merah sementara badan gue endut." Daffana melirik Else sekilas.

Udah, ah berhenti dulu buehehehe....






16 Komentar

  1. aduh asyik neh ceritanya .. ditunggu sambungannya ..mumpung lagi cuti nulis ..hahahaa

    BalasHapus
  2. Jiahahaha...
    Kedatengan pengusaha kantin :D

    BalasHapus
  3. hahahah ampuun mbaaakkk...kok jadi artis hihih tak apalah... :D
    ditunggu cerita berikutttt

    BalasHapus
  4. Ngakak bacanya mbak.. Tp gak asyik, bersambung sih.. Ditunggu lanjutannya!!!!!

    BalasHapus
  5. nunggu sambungannyaaaa.... :D

    BalasHapus
  6. besok kita bikin kampusnya ya :)

    BalasHapus
  7. lanjut doongggg...

    BalasHapus
  8. saya kok dapet peran preman ya.
    padahal kan saya anak santri #doh #digaplok

    BalasHapus
  9. Aku gak temenan sama Annooo :))
    Dia kan sombong soalnya gak mau poto.

    *samber sepatu pink, lenggak lenggok menuju kampus* Haha

    BalasHapus
  10. huhhahaha... ke kantin itu bukan malah endut... tapi malah kering kantongnya, hihi

    BalasHapus
  11. Waaahh pertama kesini disuguhi cerbung,
    Tapi ngak asyik ne kalo bersambung hehehe...

    Salam kenal ya mbaaa, :)

    BalasHapus
  12. Cerbung ya ... sip.
    Bisa buat novel tuh ^__^

    BalasHapus
  13. Assalamu'laiakum
    bertamu + follow sobat

    BalasHapus
  14. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama